Apa hukum salat al-Ragā`ib yang dilakukan oleh sebagian orang di malam Jumat pertama dari bulan Rajab?
Salat al-Ragā`ib adalah sebanyak dua belas rakaat dan dilakukan antara waktu Magrib dan Isya pada malam Jumat pertama di bulan Rajab. Imam al-Nawawī berkata tentangnya: “Salat tersebut adalah bidah yang mungkar dan buruk, maka jangan sampai tertipu dengan penyebutannya oleh orang yang menyebutkannya (dari kalangan ulama), juga dengan hadis yang diriwayatkan tentang keutamaannya. Semua hal itu batil. Jangan lah tertipu dengan pendapat sebagian ulama yang mana hukum salat tersebut masih samar baginya, kemudian beliau menuliskan dalam beberapa lembar kertas bahwa hukum salat tersebut adalah sunah. Karena pada hakikatnya beliau telah keliru dalam hal itu. Al-Syaikh al-Imām Abū Muhammad ‘Abd al-Rahmān ibn Ismā’īl al-Maqdisī telah menulis sebuah kitab yang sangat berharga serta mengurai secara sistematis ihwal kebatilan salat al-Ragā`ib.”
Berkata al-Syaikh al-Ramlī al-Kabīr dalam kompilasi fatwa (Fatāwī al-Ramlī) beliau: “Tidak ada salat khusus dalam bulan Rajab. Dan hadis-hadis yang dinarasikan dalam keutamaan salat al-Ragā`ib di malam Jumat pertama dari bulan Rajab adalah dusta dan batil. Salat tersebut adalah bidah dalam pandangan mayoritas ulama. Ada sejumlah ulama dari abad belakangan yang menyebutnya, sementara para ulama yang datang lebih dahulu dari mereka tidak mengenalnya karena salat tersebut baru diinovasi selepas masa mereka. Awal kemunculannya adalah setelah tahun 400 Hijriah. Karena itulah salat tersebut tidak diketahui oleh para ulama terdahulu dan tidak pula hukumnya diperbincangkan oleh mereka.”
Sedangkan hadis yang menerangkan tentang salat ini menurut al-Hāfiẓ al-‘Irāqī dalam kitab yang memuat hadis-hadis Ihyā ‘Ulūm al-Dīn (al-Mugnī ‘an Hamli al-Asfār fī Takhrīj Mā fī al-Ihyā min al-Akhbār): “Hadis tersebut adalah palsu”.
Wallāhu Ta’ālā a’lam.
Dari Halaman Resmi Milik Lembaga Fatwa Mesir
Alih bahasa: Alee Masaid
