Jangan Jadikan Kaidah Dakwah Kalian: Sedikit-sedikit Boikot!

boikot

Asy-Syaikh Rabi’ Al Madkhali Hafidzahullah

 

Tanya: Pengikut ahlulbid’ah apakah mereka diperlakukan sama seperti ahlulbid’ah dihajr (boikot)?

 

Jawab: Orang yang tertipu dari mereka diberitahu ya ikhwah, jangan tergesa-gesa. Ajari mereka dan jelaskan kepada mereka. Karena banyak dari mereka menginginkan kebaikan. Sampai kaum sufi sekalipun. Demi Allah andaikan disana ada geliat (dakwah) salafiyah, kalian akan lihat mereka masuk ke dalam salafiyah berbondong-bondong dan sendiri-sendiri.

 

Jangan jadikan kaidah bagi kalian hanya boikot…boikot…boikot, pondasinya boikot! (Yang benar) pondasinya member hidayah kepada manusia. Memasukkan manusia kepada kebaikan. Masalah boikot/hajr sering dipahami keliru. Apabila kalian boikot semua orang, siapa yang masuk kedalam sunnah?

 

Hajr/boikot ini wahai ikhwah, dahulu dizaman Imam Ahmad…dunia dipenuhi dengan salafiyah. Apabila Imam Ahmad bilang fulan mubtadi’ jatuh. Adapun sekarang salafiyah seperti rambut putih ditubuh kerbau hitam.

(Jadikan) pondasi kalian menyampaikan hidayah kepada manusia dan menyelamatkan mereka dari kebatilan. Berlemah-lembutlah kepada mereka, ajak mereka dan dekatkan mereka menjadi banyak insyaAllah jumlah salafiyin dan kamu mendapatkan banyak orang.

 

Adapun kamu (sombong) dan seperti ini, semua orang sesat, tanpa nasihat atau apapun, tanpa keterangan, ini keliru…ini artinya (kamu) menutup pintu kebaikan dihadapan manusia. Maka jangan jadikan kaidah kalian hanya menghukum…menghukum/zajr.

 

Hajr/boikot, apabila dikatakan: boikot dia! Bisa jadi seorang mubtadi’ rujuk, terpaksa untuk rujuk. Dia melihat dunia seluruhnya dihadapannya salafiyin sehingga dia terpaksa untuk rujuk…adapun sekarang menoleh kesana-sini dia tidak dapati salafiyin, dia pun pergi bersama orang kebanyakan…maka perhatikanlah hal ini.

Jadikan kaidah kalian menyampaikan hidayah kepada manusia dan memasukkan mereka ke dalam sunnah dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Inilah kaidah yang seharusnya ada pada kalian. Sabar dan tanggung (beban dakwah) dstnya setelah itu obat terakhir adalah kay (hajr)Adapun sedari awal kay! Ini keliru, barakallahu fiik.

 

Maka jadikanlah kaidah kalian merangkul manusia. Demi Allah banyak manusia ada pada mereka kebaikan. Menginginkan kebaikan, mereka pergi ke masjid apa yang mereka cari? Mereka mencari surga ya ikhwah, mereka menginginkan kebaikan…akan tetapi perhatikan cara-cara, jadikan cara kalian cara yang bijak. Demi Allah cara yang bijak dan kasih sayang, mereka merasa bahwa kamu tidak sewenang-wenang kepada mereka. Apabila mereka merasa kamu sewenang-wenang kepada mereka, mereka tidak akan bersamamu, mereka tidak menginginkan darimu kebaikan. Akan tetapi tawadhu’lah kepada mereka, berlemah-lembutlah, ajak mereka dengan hikmah dan insyaAllah banyak orang yang masuk kepada sunnah.

 

Dahulu di India manusia seluruhnya penganut ajaran khurafat, penyembah kubur. Lalu datang ahlulhadits dengan ilmu dan hikmah, maka masuk ke dalam sunnah berjuta-juta orang dengan sebab hikmah dan ilmu mereka. Tiga..empat (orang) dari senior murid-murid Asy-Syaikh: Nazir Hasan. Mereka berhasil merubah India dengan ilmu dan hikmah.

 

Pernah salah seorang mereka dicoba. Datang seorang mubtadi’ dan memukulnya dengan pacul sampai ia menyangka orang ini telah mati. Lalu orang-orang berdatangan dan menangkap penjahat ini dan memasukkannya ke dalam penjara. Ketika orang yang dipukul ini sadar, pertama kali yang ia ucapkan: kemana orang yang telah memukulku? Orang-orang menjawab: dimasukkan penjara. Ia berkata: Jangan, jangan dipenjara, saya sudah maafkan dia. Orang-orang berkata: sudah masuk penjara…orang-orang tidak mau melepaskannya. Lalu orang ini menafkahi anak-anak dari penjahat ini…dan ketika penjahat ini keluar penjara ia pun masuk ke dalam salafiyah, padahal sebelumnya ia salah seorang penjahat besar.

 

Dahulu di Sudan ada seorang yang dipanggil Ibnul Mahjub, dia orang yang pertama kali menyebarkan salafiyah di Sudan. Orang-orang suatu hari memukulinya dan menyeret kakinya dan melemparnya ke luar masjid. Dan pertama kali sadar dia tertawa, tidak ada kebencian kepada seorang pun dan tidak membalas, melainkan tertawa dan tersenyum. Maka masuklah banyak orang dari guru-gurunya ke dalam salafiyah.

 

Yang menjadi perhatian disini, saya tidak menginginkan kalian sampai kepada tingkatan ini, tapi saya ingin kalian punya hikmah, kedewasaan, kesabaran, dan niat yang baik. Dan bahwa yang menjadi tujuan adalah member hidayah kepada manusia, barakallhufiik. Demi Allah dengan akhlak yang bijak dan kedewasaan banyak orang akan menerima dakwah kalian. Adapun kalau tidak ada pada kalian selain sikap keras dan kaku ((Andaikan kamu kasar dan keras hati orang-orang akan lari darimu))… ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Allah bilang kepadanya seperti ini!

 

Wahai ikhwah, barakallahufiik, sebagian ikhwah kita ada pada mereka sikap keras kelewat batas ini. Sikap keras mengeluarkan dari salafiyah bukan memasukkan, mengusir dari salafiyah bukan memasukkan orang ke dalam salafiyah. Yang seperti ini ada sekarang…orang-orang yang senang mengusir …wajib atas mereka bertaubat kepada Allah Azza Wa Jalla dan hendaknya mereka memperbaiki akhlak mereka dan menjadi pemberi petunjuk ke jalan Allah. Barakallahu fiikum wajib atas mereka menempuh cara-cara ini. Jangan jadikan kaidah kalian boikot…boikot…boikot…boikot saja. Boikot disyariatkan akan tetapi kalau berguna. Kamu dizaman Imam Ahmad boikot…akan tetapi di zaman siapa kamu sekarang? Barakallahufiikum. Maka harus ada kedewasaan dan kesabaran…barakallahufikum, mendekatkan orang-orang kepada kebaikan dan memasukkan mereka ke dalamnya!!!

 

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=133998

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *