Selamat dari keburukan manusia adalah perkara yang sangat sulit untuk diraih, khususnya bagi orang yang sedang berada di garda depan berbuat sesuatu yang besar dan berusaha mewujudkan kebaikan. Ibnu Hazm rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang menetapkan dirinya akan selamat dari celaan dan cacian manusia, maka ia adalah orang gila.”
Jika demikian, sangat penting bagi siapa pun untuk tidak terlalu mempedulikan urusan manusia dalam hatinya, menjadikan pengawasan mereka, rasa khawatir terhadap cacian dan celaan mereka penghalang antara dirinya dan tujuan mulia yang dicita-citakannya, baik untuk dirinya, umatnya dan negerinya.
Intinya, fokuslah pada kemampuanmu, kerahkan upayamu dalam mengerjakan sesuatu yang engkau pandang benar, kemudian palingkan lah punggungmu dan tulikan lah kedua telingamu dari segala celaan orang-orang yang mencela, kritikan orang-orang yang zalim yang kerap berbuat kerusakan di muka bumi dan tidak berbuat kebaikan.
Dan diantara yang dapat membantumu dalam hal ini, sadarilah bahwa perkataan manusia itu tidak akan mencelakakanmu, melainkan jika engkau menyibukkan diri dengannya. Dan ingatlah dengan baik, kritikan orang zalim pada hakikatnya adalah pengakuan yang terpendam atas kemapuan dan kehebatanmu. Maka seukuran dengan itu, sebesar itu pula kritikan yang akan engkau terima.
Kemudian ketahuilah dengan pasti, bahwa sebetulnya manusia tidak akan selalu sibuk dengan urusanmu, karena mereka pun pasti sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Apa yang dijelaskan diatas tentu bukan ajakan untuk selalu menolak penilaian orang lain atau kritik sekali pun yang nyata-nyata memuat kebaikan di dalamnya. Dan nasehat dari orang-orang yang berpengalaman dan berilmu yang menginginkan kebaikan dan kemaslahatan senantiasa harus kita dengar dan kita terima dengan lapang dada.
*Dikutip dari “Al Himmah Al Aaliyah Mu’awwiqaatuha wa Muqawwimaatuhaa”, hal. 159 dan 264
Sumber:
